Pengalaman Menyelam di Kepulauan Chania – Yunani tak pernah berhenti menyediakan spot terbaik dan menarik melalui pemandangan alamnya. Jika ditelusuri lebih dalam, terdapat kepulauan Chania yang hingga detik ini masih ramai pengunjung. Itu karena lautan tersebut memiliki nilai jual tersendiri terutama bagi para penyelam profesional.
Seperti yang dilaporkan CNN Indonesia, penyelam veteran, Hans-Juergen Fercher sukses melakukan aksi penyelaman keempatnya di Chania. Ia melihat adanya bangkai kapal yang diperkirakan berusia lebih dari 2.500 tahun. Menariknya, pihak setempat telah menjadikan beberapa serpihan tersebut sebagai salah satu museum bawah laut Yunani.
Aktivitas para pelancong lokal hingga mancanegara tak pernah surut walaupun semua negara telah diterjang badai COVID-19. Terbukti bahwa keramaian di wilayah tersebut masih terus aktif sejak beberapa bulan terakhir. Psikiater berusia 48 tahun itu mengungkap bahwa menyelam di Chania merupakan hal yang paling mengesankan. Sebab Ia bisa mendekati dek kapal selam Triton dan mengitari semua bagian awak kapal hingga berhasil mengabadikan momen terindahnya.
“Saya rasa Chania telah menemukan ladang bisnis yang baru dan berpotensi untuk kesejahteraan lingkungan. Sebab biaya untuk menyelam dinilai sangat tinggi dari pada menikmati keindahan alam dan panorama lain pada umumnya,” kata Fercher. “Tak ada keraguan jika kepulangan kami tidak membawa apa – apa. Sebab berada di dalamnya serasa nyaman dan tenang. Terlebih kami bisa menikmati anggur,” tandasnya.
Cagar Alam Terbesar di Yunani
Divingchania – Kepulauan Chania telah menyimpan cagar alam terbesar di Yunani. Hal tersebut telah dibuktikan sejak Fercher dan rekan – rekannya menikmati dasar laut. Secara umum, makin banyak bangkai kapal di dalamnya tentu akan menjadikan kepulauan tersebut makin diminati para pengunjung. Telah diketahui sejak beberapa tahun terakhir Yunani telah membuka secara resmi spot menyelam atau berbagai situs wisata alam. Seperti yang diungkapkan Menteri Pariwisata Yunani, Harry Theoharis. Dimana peresmian situs tersebut lahir pada tahun 2020. Menariknya, sejumlah wisatawan sangat mengantre untuk bisa melihat dengan jelas kondisi yang terjadi di dalamnya.
“Kepulauan Chania merupakan salah satu objek wisata terbaik sepanjang masa yang mampu menarik minat para pengunjung. Rencananya akan ada banyak tempat menarik lainnya yang siap ditawarkan setelah mendapatkan lisensi resmi,” ujar Theoharis. “Beberapa pengunjung telah dibebaskan untuk melakukan segala hal yang berhubungan dengan edukasi atau sesuai aturan yang berlaku. Akan tetapi para penyelam harus berusia minimal 18 tahun untuk mengeksplor dasar laut,” sambungnya.
Bagi mereka yang sudah ahli menyelam di berbagai laut, tentu tidak masalah jika harus mengitari dasar laut seorang diri atau berpencar. Akan tetapi objek wisata tersebut telah memiliki pemandu wisata yang siap memuaskan setiap pengunjung yang datang. Menariknya para pemandu tersebut tak hanya memperkenalkan area bangkai kapal yang telah lama abadi. Namun mereka pun juga mengantarkan para turis hingga kedalaman 30 meter. Dan itu artinya, pengalaman menyelam bagi masing – masing pelancong sangat istimewa.
Berbagai turis yang datang telah dipenuhi dengan harapan tinggi. Tak sedikit dari mereka yang gagal mengabadikan momen paling indah saat tiba di dasar laut. Itu karena masa – masa tersebut tak kan pernah terulang. Seperti yang diungkapkan salah satu turis lokal, George Giasemidis. Ia menyebut bahwa menyelam di Chania merupakan pengalaman yang luar biasa. Sebab setiap rombongan wisata memiliki target dan kepuasan tersendiri saat berada di dasar laut. Kabarnya akan ada museum baru yang hanya memperlihatkan sejumlah Gallery menyelam di Chania dari masa ke masa.